Kuliner Malam Hits di Alun-Alun Malang, Street Food, Angkringan, dan Warung Legendaris. Kota Malang, Jawa Timur, dikenal sebagai kota dengan udara yang lebih sejuk dibanding banyak kota lain di Jawa, terutama di malam hari.
Suasana yang nyaman ini menjadi latar ideal bagi aktivitas kuliner malam. Terutama di area sekitar Alun-Alun Kota Malang, daerahnya ramai, mudah diakses, dan memiliki beragam pilihan makanan dari yang ringan seperti camilan, minuman hangat, hingga santapan berat.
Beragam generasi—anak muda, mahasiswa, keluarga—berkumpul, nongkrong, sambil mencicipi kuliner khas Malang yang “hits” dan banyak direkomendasikan.

Sejarah & Karakteristik Kuliner Malam di Malang
- Kuliner malam di Malang bukan cuma soal makanan, tapi juga budaya nongkrong, bersosialisasi, dan nostalgia. Banyak tempat yang sudah berdiri puluhan tahun dan tetap eksis, mempertahankan rasa, cara penyajian, dan suasana khas.
- Karena letak geografis dan iklim, malam hari di Malang sering lebih dingin, sehingga ada kecenderungan kuliner hangat (rawon, sup, ronde, angsle, bakso, dan sebagainya) lebih diminati semalam.
- Banyak warung/angkringan dan street food dimulai sekitar sore hingga malam, bahkan sebagian sampai tengah malam, terutama di akhir pekan.
Baca juga: Resep Pecel Khas Madiun yang Cocok untuk Jualan atau Masakan Rumahan
Spot Kuliner Malam Hits & Legendaris Sekitar Alun-Alun Malang
Berikut beberapa tempat dan jenis kuliner yang populer dan legendaris di sekitar Alun-Alun Kota Malang atau dalam radius yang masih mudah dijangkau:
Nama Tempat / Spot | Lokasi & Jarak dari Alun-Alun | Menu / Keunikan | Jam Buka & Kisaran Harga |
---|---|---|---|
Rawon Nguling | Jalan Zainul Arifin No. 62, Kiduldalem, Klojen — sekitar 5 menit jalan kaki dari Alun-Alun Malang. | Rawon khas Malang: kuah hitam (kluwek), daging sapi; ada variasi seperti rawon buntut, rawon tutup dengkul. | Buka setiap hari; harga per porsi sekitar Rp 30.000-an (untuk rawon biasa) |
Toko Oen | Jalan Jenderal Basuki Rahmat No.5, Kauman, Klojen — sangat dekat dengan Alun-Alun Kota Malang (~200 m) | Es krim legendaris ala tempo dulu, menu klasik seperti sate ayam, gado‑gado, makanan ringan lainnya. Suasana lawas. | Jam buka pagi sampai malam (sekitar 08.00‑21.30 WIB). harga es krim sekitar Rp 25.000/scoop; makanan berat mulai Rp 30.000-an |
Ronde Titoni | Jalan Zainul Arifin No. 17, Malang Kota — hanya sekitar 10 menit jalan kaki dari Alun-Alun Kota Malang | Menu dessert/minuman hangat khas: ronde basah dengan kuah jahe manis, pilihan ronde kering, angsle (kuah santan manis, isi petulo, kacang hijau, roti goreng, cakue) | Harga seporsi ronde atau angsle Rp 10.000‑12.000-an; buka malam hari (terutama saat cuaca dingin dan pelanggan ramai) |
Depot Hok Lay | Jalan KH. Ahmad Dahlan No.10, Sukoharjo, Klojen — kira‑kira 5 menit dari Alun-Alun Malang | Makanan & minuman klasik; Fosco (susu cokelat) adalah minuman khas yang disajikan dalam botol kaca Coca-Cola; ada lumpia Semarang, pangsit cwiemie, pilihan camilan lainnya. Klasik dan “vintage” suasananya. | Harga makanan di sana sekitar Rp 20.000-an per porsi; minuman Fosco ± Rp 13.000-an. Depot ini buka 2 sesi: pagi-siang dan sore-malam. |
Tahu Lontong Lonceng | Jalan R.E. Martadinata, Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang — meskipun sedikit keluar dari pusat alun-alun, tetap sering dikunjungi sebagai destinasi kuliner pelengkap. | Tahu, lontong, kuah kacang (mirip tahu lontong khas Jawa Timur), harga terjangkau; cocok sebagai lauk ringan atau camilan malam. | Harga mulai sekitar Rp 11.000-an WEAREMANIA; buka malam atau sore hingga agak malam (tergantung pedagang) |
Tahu Campur Pak Iwan | Jalan Kapten P. Tendean 1D No.108, Sukoharjo, Klojen — sekitar 800‑1000 m dari Alun-Alun Malang. | Tahu campur khas Jawa Timur: tahu goreng, sayur, kuah, daging / lauk tambahan; rasa mantap; menu yang cocok untuk makan malam ringan tapi mengenyangkan. | Buka sekitar sore sampai malam, jam kira‑kira 16.00‑22.00 WIB; harga per porsi Rp 17.000-an ke atas |
Street Food & Angkringan: Sajian Ringan yg Hits di Malang Malam Hari
Selain warung legendaris dan “restoran klasik”, banyak juga pedagang kaki lima, gerobak, dan angkringan yang menawarkan makanan ringan dan camilan malam. Beberapa jenis yang sering dijumpai:
- Bakso — bakso kaki lima yang kuahnya hangat sangat cocok di malam hari. Contohnya Bakso President (meskipun lokasinya tidak tepat di alun‑alun, cukup dikenal luas.
- Ceker Setan — ayam ceker pedas ekstrim; biasanya dibuka agak larut malam, menarik bagi yang suka pedas.
- Jagung Bakar — dengan topping keju, cokelat, atau yang asin; populer sebagai camilan saat nongkrong malam.
- Ronde / Angsle — minuman hangat manis, cocok penghangat di udara malam. Titoni adalah contoh ronde legendaris.
- Tahu Telor — tahu telur (tahu goreng + telur) dengan saus kacang; sering muncul sebagai camilan jalanan di sekitar pasar atau pertokoan malam.
Angkringan di Malang sendiri mungkin tidak se-formal seperti di Yogyakarta, tapi warung kecil di pinggir jalan dengan kursi sederhana, lampu gerobak, suasana santai, sangat banyak terutama di malam hari dekat area keramaian dan pusat kota.

Warung Legendaris & Tempat dengan Nilai Historis
Tidak hanya street food modern atau camilan, Malang juga punya warung‑warung yang punya sejarah panjang dan tetap dijaga:
- Toko Oen (sejak tahun 1930-an) — sebagai salah satu ikon kuliner lawas di Malang.
- Rawon Nguling (sejak 1983) — sebagian orang menganggap sudah “legendaris” walau belum sesepuh warung lain, tapi reputasinya kuat.
- Ronde Titoni (sejak tahun 1948) — luar biasa karena bertahan lama dengan menu tradisional seperti ronde dan angsle.
Suasana & Pengalaman “Malem di Sekitar Alun-Alun”
Untuk memberikan gambaran suasana kuliner malam di sekitar Alun-Alun Kota Malang:
- Keramaian: kawasan alun-alun selalu ramai di malam hari terutama akhir pekan atau hari libur. Orang datang bukan hanya untuk makan, tapi juga berjalan santai, nongkrong, hiburan lokal, live music, atau hanya duduk-duduk di bangku alun‑alun.
- Variasi pengunjung: dari keluarga, anak muda, mahasiswa, hingga wisatawan. Karena lokasinya strategis, banyak yang sambil jalan-jalan malam.
- Kebersihan & kenyamanan: kualitas warung kaki lima dan angkringan bervariasi. Ada yang bersih, ada yang seadanya. Lampu jalan dan suplai listrik kadang jadi perhatian. Banyak tempat yang duduknya sederhana, kadang kursi plastik, meja lipat, tapi justru itu bagian dari pesona lokalnya.
- Harga yang bersahabat: umumnya makanan/minuman kaki lima di malam hari sekitar Rp 10.000‑Rp 30.000 untuk camilan atau makanan ringan; makanan berat bisa lebih tergantung lauk dan lokasi.
Tips Menikmati Kuliner Malam di Alun-Alun Malang
Agar pengalaman kuliner malam Anda di Malang makin memuaskan, berikut beberapa tips:
- Datang lebih awal atau setelah jam puncak
Banyak warung, angkringan, dan gerobak baru buka sekitar sore, tetapi keramaiannya meningkat setelah magrib atau jam 8‑9 malam. Jika mau suasana lebih sepi bisa datang lebih awal. - Gunakan pakaian yang nyaman
Karena jalan kaki di area alun-alun bisa jauh, serta udara malam yang lebih dingin, bawalah jaket tipis atau pakaian hangat. - Cicip berbagai jenis
Jangan hanya fokus pada satu jenis makanan; coba camilan ringan dulu (misalnya tahu telor, ronde) sebelum makanan berat seperti rawon atau nasi campur agar bisa lebih banyak variasinya. - Tanya pedagang soal level pedas/ukuran porsi
Banyak tempat yang bisa menyesuaikan sambal atau porsi agar sesuai selera. - Siapkan uang tunai
Banyak warung kaki lima atau angkringan mungkin tidak menerima pembayaran non-tunai. Meski di Malang sudah banyak yang cashless, tetap lebih aman bawa uang tunai. - Perhatikan kebersihan dan keamanan makanan
Pilih tempat yang terlihat bersih, sayur/minyak tidak terlalu lama, makanan disajikan segera setelah dimasak agar kualitas dan rasa tetap bagus. - Gunakan petunjuk lokal / rekomendasi penduduk
Terkadang ada spot baru yang belum terkenal di aplikasi kuliner tetapi dikenal warga lokal. Tanya warga, tanya di media sosial lokal, atau cari review terbaru.

Rekomendasi “Jalur Kuliner Malam” di Sekitar Alun-Alun Malang
Berikut rute pendek jika Anda ingin eksplor kuliner malam secara efisien sekitar Alun-Alun Kota Malang:
- Mulai dari Alun-Alun Kota Malang — bisa nongkrong dulu sambil lihat suasana.
- Jalan ke Toko Oen (±200 m) untuk es krim atau makanan ringan klasik.
- Kemudian ke Depot Hok Lay untuk camilan dan minuman klasik (Fosco & sejenisnya) sambil menghangatkan badan.
- Lanjut ke Rawon Nguling untuk santapan berat – rawon sebagai menu utama.
- Lalu mampir ke Ronde Titoni sebagai dessert / minuman hangat penutup.
- Jika masih lapar, coba Tahu Campur Pak Iwan atau Tahu Lontong Lonceng untuk makanan ringan / alternatif lauk.
Dengan rute seperti ini, Anda bisa merasakan kuliner ringan, berat, minuman hangat, dan suasana tradisional hingga modern dalam satu malam.
Baca juga: Wisata Kuliner Madiun: Menelusuri Warung Pecel Legendaris yang Tetap Eksis
Perubahan & Tren Terkini
Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa hal baru dan tren di kuliner malam Malang:
- Inovasi varian rasa & topping: Banyak tempat camilan seperti ketan, jagung bakar, tahu telor yang dahulu sederhana sekarang menawarkan topping‑topping baru (keju, cokelat, sambal pedas, variasi manis) agar menarik generasi muda dan pengunjung yang suka “kekinian”.
- Adaptasi waktu buka: Beberapa warung memperpanjang jam buka, terutama di akhir pekan. Karena permintaan meningkat, mereka buka lebih malam dari biasanya.
- Media sosial & review online: Banyak tempat yang jadi “hits” karena diulas food blogger atau YouTuber, misalnya Tanboy Kun dan lainnya, sehingga pengunjung makin banyak datang mencoba spot‑spot yang direkomendasikan.
- Kebersihan & estetika yang lebih diperhatikan: Karena persaingan dan harapan pengunjung makin tinggi, sebagian warung memperbaiki area duduk, pencahayaan, tampilan gerobak atau warung agar lebih instagramable.
- Menu “penghangat” malam tetap populer: sup, ronde, angsle, rawon, bakso menjadi favorit saat malam hari, terutama jika cuaca dingin atau hujan.
Kesimpulan
Kuliner malam di sekitar Alun-Alun Malang adalah kombinasi yang memikat antara tradisi dan adaptasi modern. Dari warung‑legendaris seperti Rawon Nguling, Toko Oen, Ronde Titoni, hingga street food dan angkringan dengan menu camilan dan minuman hangat, semuanya menawarkan pengalaman berbeda. Udara malam, keramaian orang nongkrong, aroma makanan yang menggoda, serta biaya yang cukup ramah membuat malam di Malang sangat istimewa bagi pecinta kuliner.
Jika Anda sedang merencanakan kunjungan kuliner malam ke Malang, area sekitar alun-alun adalah titik awal yang tepat: karena dekat, variatif, dan penuh kejutan. Pastikan datang dengan selera terbuka, cadangan uang, dan keinginan untuk mencoba hal-hal baru—karena kuliner malam di Malang punya sesuatu untuk semua orang.